Pelaku Firman
_oOo_
Oleh rasul Yakobus, sebutan “pelaku firman,” dikontraskan dengan sebutan “pendengar saja”. Yakobus 1:22, “Tetapi hendaklah kamu menjadi PELAKU FIRMAN dan bukan hanya PENDENGAR SAJA; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”
Dari perkataannya ini, jelas bahwa Yakobus sedang mengarahkan kita untuk tidak menjadi seorang penipu di hadapan Allah. Makna untuk frasa “pendengar saja” ditujukan Yakobus kepada orang-orang Kristen yang suka mendengar firman Tuhan, bahkan kadang disertai dengan sorak-sorai, tetapi kemudian melupakannya begitu saja. Mereka ini oleh Yakobus dikelompokkan sebagai penipu.
Kalau kepada orang-orang Kristen diajukan pertanyaan: Apakah Anda termasuk dalam kelompok “pendengar saja”? Tentu mereka akan menjawab, “Tidak! Saya ini pelaku firman”. Nah, pelaku firman yang bagaimanakah Anda?
Sebenarnya, yang terkandung di dalam frasa “pelaku firman” adalah RESPON kita terhadap anugerah keselamatan yang kita terima dari Allah. Pertama, Paulus di dalam Roma 3:24 berkata bahwa oleh kasih karunia kita telah dibenarkan dengan cuma-cuma. Kemudian, di dalam Roma 6:18, Paulus berkata bahwa setelah kita dibenarkan maka kita memiliki status baru yaitu hamba kebenaran. Jadi, “pelaku firman” yang maksudkan Yakobus adalah sama dengan “hamba kebenaran” yang dimaksudkan Paulus.
Kalau Yakobus melihat RESPON itu bertujuan agar kita TIDAK MENJADI PENIPU di hadapan Allah, tetapi Paulus melihat RESPON itu bertujuan agar kita menjadi hamba yang BERTANGGUNG-JAWAB di hadapan Allah. Tentu saja kita tidak mau disebut sebagai seorang penipu, dan tentu saja kita senang bila disebut sebagai seorang yang bertanggung-jawab. Maka, benarlah prinsip ini: “Anugerah Allah tidak melepaskan tanggung-jawab manusia”.
Marilah kita menjadi pelaku firman yang bergairah dan penuh semangat sebagai tanggung-jawab kita atas anugerah keselamatan yang telah kita terima dari Allah.
Terpujilah Kristus. Amin.
[ Gogona]