Bagaimanakah Anda menjawab pertanyaan tersebut?
Penulis Ibrani tegas menjawab bahwa di dalam Yesus terdapat kemanusiaan yang sempurna. “Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya SAMA DENGAN KITA, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa,” Ibrani 4:15.
Nyatanya, di dalam Yesus, tidak hanya terdapat kemanusiaan yang sempurna, tetapi juga terdapat seluruh kepenuhan keilahian yang tinggal secara jasmaniah. Paulus menjawab pertanyaan itu sambil berkata kepada jemaat Kolose, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,” Kol. 2:9.
Lalu, kepada jemaat Korintus, Paulus menjelaskan, “Manusia pertama, Adam, menjadi makhluk yang hidup, tetapi ADAM YANG AKHIR menjadi roh yang menghidupkan,” 1 Kor. 15:45.
Jadi, di dalam Yesus terdapat “Adam yang akhir,” yang memperbaiki sejarah yang gagal dari yang pertama. Paulus hendak berkata, di dalam Yesus ada keselamatan dan segala berkat rohani. Segala apa yang kita terima dari Adam yang pertama, yaitu darah dan daging, akan binasa. Namun, apa yang kita terima dari Adam yang akhir, yaitu Roh Kudus, tidak akan binasa. “Yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa,” seru Paulus, 1 Kor. 15:50.
Di dalam Kristus ada hubungan trinitas, yaitu kesalehan Anak kepada Bapa dan kasih Bapa yang tidak terpatahkan kepada Anak dalam Roh. Sungguh mencengangkan bukan, disaat Anda mencari tahu tentang Kristus dan Anda menyadari bahwa “di dalam Kristus, Allah mendamaikan dunia dengan diriNya”? (2 Kor. 5:19). Semuanya oleh karena kasih Bapa kepada Anak. “Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,” Yoh. 3:35-36.
Ketika pertanyaan itu diajukan kepada seorang Kristen yang sederhana, maka secara sederhana pula ia akan menjawab, “di dalam Kristus ada keselamatan-ku. Ada kehidupan kekal yang akan aku miliki bersama Bapa di sorga”.
Terpujilah Kristus. Amin.
[ Gereja Rumah Indonesia ]