Merenungkan Taurat Itu Siang dan Malam
_oOo_
Kata “merenungkan” menunjuk kepada orang yang tidak pernah berhenti berpikir-pikir tentang firman Tuhan, yaitu orang yang intens menggunakan pikirannya untuk mengenal Allah, untuk mengasihi dan untuk melayani-Nya.
Frasa “siang dan malam,” bermakna “tidak ada syarat-syarat”. Orang ini berpikir-pikir tentang Tuhan tanpa peduli akan kesehatannya, kesibukannya, kondisi hidupnya, tantangan hidup yang sementara dia alami, dan seterusnya. Tidak ada apapun yang dapat menghalang-halangi dia untuk datang kepada Tuhan. Tidak ada apapun yang dapat menghalangi dia untuk melihat kemuliaan Allah di dalam segala hal kehidupannya.
Dia memiliki hasrat yang kuat akan firman Tuhan. Dia mendalami setiap bagian dari firman Tuhan untuk memuaskan kasih dan kerinduannya akan Tuhan. Dia melakukan itu, tidak dalam maksud untuk memuaskan status-statusnya melainkan semata-mata untuk memuaskan kerinduannya akan Tuhan.
Iman yang kita miliki adalah iman yang mencari segala pengertian yang timbul dari firman Allah, iman ini membuat kita memiliki pengertian-pengertian itu, iman inilah yang membuat kita mengerti akan segala hal tentang Kristus. Paulus berkata, “Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia,” (1 Kor. 1:25).
Terpujilah Kristus. Amin.
[ Gogona Gultom]