TUHAN CUKUP
 
_oOo_
 
Banyak orang Kristen melihat diri dan hidupnya terlalu buruk sehingga hati mereka sulit terhibur oleh hal-hal baik yang diberikan Tuhan. Ketika mereka gagal dalam studi, mereka begitu sedih sehingga tidak lagi bisa merasakan penghiburan yang diberikan Tuhan. Dalam penderitaan oleh sakit penyakit, kebangkrutan usaha, ditipu orang, menghadapi suami yang berselingkuh, situasi perceraian, dan seterusnya, banyak orang Kristen semakin jauh dari Tuhan.
Sebaliknya, ketika hidup mereka gembira, sukses, dan mapan, mereka malah kehilangan kepekaan akan Tuhan, tidak lagi mampu merasakan sentuhan Tuhan. Tanpa mereka sadari mereka telah menjauh dari Tuhan.
 
Yohanes pembaptis menegaskan bahwa satu dari buah-buah pertobatan adalah timbulnya kesadaran akan cukup, Lukas 3:8-14. Kesadaran ini, menurut Yohanes, akan membuat seseorang mampu melakukan perbuatan kasih. Yesus Kristus juga menegaskan tentang pentingnya kesadaran akan cukup di saat kita meminta kepada Allah, Lukas 11:3. Paulus pun menegaskan bahwa kesadaran akan cukup adalah kekuatan yang membuatnya mampu bertahan menghadapi segala keadaan, Filipi 4:11-13.
 
Bagaimanapun, sebagai orang Kristen, kita harus sungguh-sungguh bersandar pada firman Tuhan sehingga tercipta kesadaran, “Tuhan cukup,” di dalam diri kita. Perhatikan perkataan Habakuk, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku,” Habakuk 3:17-18.
Kesadaran Habakuk tertancap tepat pada “Tuhan cukup.” Ia tidak mau membiarkan kesadarannya terfokus pada keinginan dan kebutuhan dirinya sendiri, melainkan fokus itu adalah “Tuhan cukup.” Itulah maka hati, bibir dan tulang-tulang Habakuk begitu peka untuk dapat merasakan datangnya keselamatan yang dari Allah.
 
Ketika Anda melihat keindahan di dunia di sekitar Anda, ketika Anda berada di tengah-tengah situasi yang menakjubkan, ketika Anda dituntun oleh dunia untuk melakukan hal-hal hebat, ketika Anda mendapatkan apa yang Anda butuhkan tepat di saat Anda membutuhkannya, masihkah Anda ter-sadar di dalam: “Tuhan cukup”? Atau, kini fokus Anda adalah “Tuhan plus”?
Pemazmur berkata, “Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya,” Maz. 73:25-26.
 
Terpujilah Kristus. Amin.
[ Gogona ]
 
 

 
© Gereja Rumah Indonesia
 
Gereja Rumah Indonesia
Contact Person: Sdr. Gogona
Email: grumah@gerejarumahindonesia.org
 
About  |   Visi  |   Misi  |   Disclaimer