Contents
------------------------------------
 

TIGA JENIS DOSA

_oOo_
 
Dosa digambarkan sebagai sesuatu yang bertentangan dengan karakter dan kehendak Tuhan. Dosa adalah sesuatu yang telah meresapi seluruh keberadaan kita sehingga hampir tidak mungkin untuk memahami siapa kita tanpa mengetahui tentang dosa. Manusia telah berdosa, baik dalam tindakan maupun sikap.
Rasul Paulus dalam surat-suratnya menggambarkan tiga hal paling mendasar sebagai jenis dosa. Untuk memahami bagaimana dosa membuat kita menjadi seperti apa adanya kita sekarang ini, penting untuk memahami masing-masing dari tiga jenis dosa tersebut.
 

Personal Sin.1Berkhof, Lois, Systematic Theology, Grand Rapids, Michigan, 2011, 252: Sin is Selfishness.

Jenis pertama dosa yang dijelaskan Alkitab adalah personal sin. Ketika Paulus membandingkan orang Yahudi dan orang bukan Yahudi, Paulus lalu menyimpulkan, “Kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” (Roma 3:22-23).
Personal sin merupakan dosa akibat melakukan sesuatu yang salah atau dosa kelalaian atau dosa akibat gagal melakukan sesuatu dengan benar. Personal sin tampil nyata sebagai tindakan ataupun sikap. Tindakan berdosa diproduksi oleh orang-orang dengan sikap berdosa (Markus 7:21). Itulah sebabnya Yesus menyamakan dosa amarah dengan pembunuhan (Matius 5:21-22) dan nafsu dengan percabulan (Matius 5:27-28).
Saat kita mempraktikkan personal sin, persekutuan kita dengan Tuhan hancur (Mzm 66:18). Persekutuan yang patah itu dapat dipulihkan saat kita mengakui dosa-dosa kita dan menerima pengampunan Allah (1Yohanes 1:9). Jika seseorang bukan orang Kristen, dia tidak akan mengalami persekutuan dengan Tuhan sampai dia menempatkan iman keselamatannya di dalam Yesus (Efesus 1:7).
Alkitab menggunakan berbagai deskripsi tentang Personal sin. Ini termasuk falling short (Roma 3:23), tersesat (Yesaya 53:6), transgression (Mazmur 51:1), dan trespass (Efesus 2:1).
 

Sinful Nature.2Berkhof, Lois, 275-279.

Jenis dosa kedua yang dijelaskan di dalam Alkitab adalah sinful nature kita. Di dalam Alkitab, kata “dosa” terjadi dalam bentuk tunggal dan jamak. Biasanya, ketika kata itu terjadi sebagai kata benda tunggal (singular noun), ini menunjuk kepada sinful nature manusia. Kita semua memiliki sinful nature yang telah menjadi bagian dari diri kita sejak kita masih di dalam kandungan (Mazmur 51:5). Rasul Yohanes mencatat, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa (nature), maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita,” (1Yohanes 1:8).
Alkitab menggambarkan dosa memiliki pengaruh negatif terhadap akal kita (Roma 1:28) dan hati nurani kita (1Tim. 4:2), ini dua aspek yang mempengaruhi kepribadian kita. Oleh karena itu, sinful nature berdampak negatif pada kepribadian kita. Sinful nature mempengaruhi kita untuk kita melakukan dosa (Roma 5:12). Tapi sinful nature kita telah diadili di Kayu Salib (Roma 6:6). Meskipun kita masih memiliki sifat lama, kita tidak dapat menggunakannya sebagai alasan untuk berbuat dosa karena telah disalibkan dengan Kristus (Roma 6:7).
 

Imputed Sin.3Berkhof, Lois., 268-274.

Cara ketiga dosa digambarkan dalam Alkitab adalah imputed sin. Kata “imputed” berarti “dianggap sebagai” atau “diperhitungkan.” “Sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa,” (Roma 5:12).
Di saat anda melakukan pembelian dengan kartu kredit, jumlah nilai pembelian itu “diperhitungkan” ke akun bank anda. Dengan cara yang sama, dosa Adam diperhitungkan kepada umat manusia. Hal ini dilakukan karena Adam adalah perwakilan dari umat manusia. Sama seperti seorang anak memperoleh bagian dalam konsekuensi dari investasi finansial dari seorang ayah, maka kita hidup dengan konsekuensi dosa yang diperhitungkan dari ayah kita Adam.
Juga, sama seperti warga hidup dengan konsekuensi keputusan yang diambil oleh perwakilan mereka di pemerintahan, maka kita hidup dengan konsekuensi keputusan perwakilan kita di Taman Eden.
Beberapa orang mungkin melihat imputasi dosa Adam kepada umat manusia sebagai sesuatu yang tidak adil atau tidak dapat dibenarkan, namun kesediaan kita untuk segera terlibat dalam dosa sebagaimana dilakukan Adam, menyarankan agar kita melakukan hal yang sama. Namun, Tuhan tidak hanya memperhitungkan dosa Adam kepada umat manusia, Dia juga menawarkan untuk memperhitungkan kebenaran Kristus kepada semua orang yang percaya (Roma 5:21). Secara alkitabiah, obat untuk dosa yang diperhitungkan adalah kebenaran Kristus yang diperhitungkan.
 

Sikap Tuhan.

Tuhan menciptakan manusia sebagai titik tertinggi ciptaan-Nya. Meskipun dosa telah merusak ciptaan itu, Tuhan tetap mengasihi manusia dan menginginkan yang terbaik bagi manusia. Bukti terbesar kasih Tuhan terhadap makhluk ciptaan ini terlihat pada apa yang telah Dia lakukan untuk menyelamatkan manusia dari ancaman dosa yang hendak menghancurkan mereka. Orang-orang Kristen yang mengasihi orang-orang, seperti Tuhan mengasihi orang-orang, sudah seharusnyalah melakukan yang terbaik untuk membantu mereka agar juga mengalami keselamatan yang telah Allah sediakan bagi mereka terhadap dosa-dosa mereka.
 
Terpujilah Kristus. Amin.
[ Gogona ]
 
 
Daftar Pustaka
 
 
Berkhof, Lois, Systematic Theology, Grand Rapids, Michigan, 2011.
Bavinck, Herman, Reformed Dogmatics (Abridged in One Volume), Baker Academic; Grand Rapids, Michigan, 2011.

 
© Gereja Rumah Indonesia
 
Gereja Rumah Indonesia
Contact Person: Sdr. Gogona
Email: grumah@gerejarumahindonesia.org
 
About  |   Visi  |   Misi  |   Disclaimer