Creator Spiritus
 
_oOo_
 
Kejadian 1:2 menggambarkan peran Roh Kudus dalam penciptaan. Pada awal penciptaan Roh Allah melayang-layang di atas bumi. Roh Kudus sebagai Personal ke-tiga Trinitas, terlibat dalam penciptaan.1Paul Enns, The Moody Handbook of Theology: Buku Pegangan Teologi jilid 1, terj. Rahmiati Tanudjaja (Malang: Literatur SAAT, 2004), 286. Roh Allah yang melayang-layang ini juga adalah Roh yang dikandung oleh Maria, dan pada jaman sekarang ini, Roh itu juga yang membuat manusia dilahirbarukan dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Dan tugas dari Roh Kudus dapat dinyatakan dengan mudah: pertama, untuk membawa kita memuliakan Allah; kedua, untuk menciptakan kemuliaan Allah dalam diri kita; dan terakhir adalah untuk memuliakan diri kita bersama-sama dengan Kristus.2Sinclair B. Ferguson, The Holy Spirit: Contours of Christian Theology (Downers Grove: Intervarsity Press, 1996), 249.
 
Ayb. 33:4: “Roh Allah telah membuat aku dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.” Ayb. 34: 14‐15: “Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya, maka binasalah bersama‐sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu.” Kedua ayat ini sangat penting dalam hubungannya Roh Kudus dan penciptaan. Rambut ini ada seperti ini adalah karya Roh Kudus; kita lemah rohani sampai hari ini, Roh Kudus tetap menopang/ menjaga kita; kita hidup karena ada jantung yang bekerja, ada otak yang bekerja, dll … itu semua adalah karya Roh Kudus. Oleh karena itu, percayalah bahwa apa yang terjadi dalam diri kita adalah rencana Allah dalam hidup kita supaya Allah bisa lebih efektif bekerja dalam diri kita.
 
The 1st Confession of Basel (1534) mengatakan bahwa Allah bukan hanya menciptakan, tetapi Allah juga menopang ciptaan-Nya. Lalu dalam Belgic conffesion dikatakan bahwa Allah memimpin mereka, sesuai dengan kehendak-Nya yang Kudus, sehingga dunia ini tak jadi tanpa pengaturan-Nya. Allah tidak pernah lepas atas dunia ini, tidak pernah terjadi tanpa pengaturan Allah.
 
Selanjutnya orang Reformed memformulasikan Roh Kudus dalam esensi pengajarannya adalah sebagai berikut:
 
  • Doktrin Trinitas, Allah Trinitas bekerja sama dalam sesuatu namun masing-masing pribadi tidak mengerjakan hal yang sama.
     
  • Doktrin Penciptaan, Roh Kudus adalah pencipta dunia yang senantiasa bekerja dalam dunia namun berbeda dari dunia ciptaan.
     
  • Doktrin Pemeliharaan, Roh Kudus menopang (conservatio), menggerakan (concursus) dan memimpin (gubernatio) segala makhluk ciptaan untuk kemuliaan Allah.
 
ROH KUDUS DAN PEMELIHARAAN ALLAH
 
  • Preseving artinya Roh Kudus memelihara keberadaan dan memberi kehidupan.
     
    Aplikasi: meja tetap jadi meja, karena bukannya ingin jadi meja, karena Allah membuat meja itu jadi meja maka Roh Kudus bekerja atas meja tersebut. Allah masih menopang kita, tapi tidak membuat kita jadi monster. Allah tetap menopang semua aliran darah, nadi, dsb.
     
  • Concurrence artinya Roh Kudus memelihara natur dan fungsi segala yang ada.
     
    Dia menjaga natur dan fungsinya, Roh Kudus memelihara untuk kita berfungsi sebagaimana kita ada. Kita tidak jadi binatang. Tanpa adanya Roh Kudus, kita tidak bisa mengingini apa yang saudara ingini, bahkan dosa ada dalam pemeliharaan Allah. Dari yang kudus tidak bisa keluar yang tidak kudus; yang sempurna tidak bisa keluar dari yang tidak sempurna.
     
  • Governing artinya Roh Kudus memimpin segala sesuatu kepada tujuan akhir, yaitu kemulian Allah.
 
Allah adalah Allah yang mencipta (Ia adalah sumber dari segala sesuatu) dan Allah yang menopang segala ciptaan-Nya. Berbeda denga ajaran “Deisme” yang mengatakan bahwa setelah Allah menciptakan segala sesuatu, mereka bisa melepaskan diri dari Allah. Contoh: watchmaker, di mana Allah terlihat dalam pembuatan saja, tidak dalam pemeliharaan.
 
Jadi Creator Spiritus adalah Roh Kudus yang adalah pencipta dunia yang selalu bekerja dalam dunia, menopang, menggerakan dan memimpin semua mahluk ciptaan-Nya untuk memuliakan Allah.
 
[ Raymond BW ]
 
 
Notes
 
 
1
Paul Enns, The Moody Handbook of Theology: Buku Pegangan Teologi jilid 1, terj. Rahmiati Tanudjaja (Malang: Literatur SAAT, 2004), 286.
 
2
Sinclair B. Ferguson, The Holy Spirit: Contours of Christian Theology (Downers Grove: Intervarsity Press, 1996), 249.
 
 

 
© Gereja Rumah Indonesia
 
Gereja Rumah Indonesia
Contact Person: Sdr. Gogona
Email: grumah@gerejarumahindonesia.org
 
About  |   Visi  |   Misi  |   Disclaimer