Contents
------------------------------------
SIAPAKAH ROH KUDUS?
_oOo_
Berbicara mengenai Roh Kudus, tidak terlepas dari doktrin Allah Tritunggal. Dalam diri Allah hanya ada satu hakekat yang tidak dibagi-bagi (one indivisible essence), tetapi ada tiga pribadi yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Hal ini tidak berarti bahwa orang Kristen percaya kepada tiga Allah.
Pengertian yang tidak jelas mengenai siapa Roh Kudus akan membuat seolah-olah Roh Kudus adalah spirit/roh biasa, seperti yang diungkapkan oleh Cornish:
Orang-orang sering membicarakan secara bebas tentang “spirit”/roh tetapi yang mereka maksudkan itu merupakan suatu kekuatan yang tidak berpribadi, seperti kekuatan di dalam film-film Star Wars. Kepercayaan itu telah semakin popular di dunia Barat tatkala agama-agama Timur menyebarkan ajaran panteisme mereka – gagasan bahwa Allah dan alam semesta sama-sama tidak berpribadi. Penyangkalan atas kepribadian Roh Kudus bukanlah sesuatu yang baru. Pada abad keempat, Arius mengajarkan bahwa Roh Kudus hanyalah energi Allah yang dipancarkan ke dalam dunia. Socinus mengatakan pandangan yang hampir sama pada abad keenam belas – Roh Kudus adalah energi yang keluar dari Allah. Dan pada masa kini kaum Unitarian menyangkal kerpribadiaan Roh Kudus.1Rick Cornish, 5 Menit Teologi, terj. Handy Hermanto (Bandung: Pionir Jaya, 2004), 256.
|
Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengerti siapakah atau apakah Roh Kudus, apa bedanya dengan roh kita dan roh lainnya, bagaimana kita mengenal Roh Kudus. Kita ambil contoh Obama, bagaimana kita mengenalnya? Tentu kita mengenalnya ia adalah presiden Amerika, kulit hitam (keturunan African-American), pernah menghabiskan masa kecil di Indonesia, suka nasi goreng, punya dua anak, istrinya bernama Michelle, dsb.
Begitupun seharusnya pengenalan kita akan Roh Kudus yang benar. Dia adalah Roh yang sifatnya menguduskan gereja dan mengantar persekutuan kita dengan Allah Bapa dan Anak. Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Allah Tritunggal dan berasal dari Allah Bapa dan Allah Anak (Yoh. 14:6). Roh Kudus berbeda dari Allah Bapa dan Allah Anak, tetapi Ia setara dan sehakekat dengan Allah Bapa dan Allah Anak. Roh Kudus disebut pribadi ketiga karena Ia mempunyai ke-esensiannya dari Allah Bapa dan Allah Anak, dari mana Ia berasal: sebab Ia berasal dari spirit keduanya.
Dalam Mat. 18:19 “....baptislah mereka dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.” Jelas sekali di sini bahwa orang-orang yang percaya dibaptis dalam nama (bukan nama-nama), begitupun terjemahan dalam bahasa Inggrisnya name, bukan names. Hal ini menjelaskan bahwa Roh Kudus setara dengan Allah Bapa dan Allah Anak, seperti yang terdapat Roh Kudus sehakekat dengan Allah Bapa dan Allah Anak karena Ia adalah spirit dari Allah Bapa dan Allah Anak dan oleh karenanya Ia adalah spirit Allah, di dalam Allah dan berasal dari Allah.
Jadi jelas sekali bahwa Roh Kudus merupakan suatu pribadi, bukan sekedar suatu kekuatan yang tidak berpribadi atau suatu pancaran energi ilahi, kita dapat dan harus memiliki hubungan pribadi dengan-Nya.2Cornish, 258. Kalau demikian, bagaimana kita tahu bahwa Roh Kudus berpribadi? Roh Kudus bisa sedih, didukakan, punya kehendak, penghibur, penolong yang lain (yang setara dengan satu penolong), menuntut kekudusan, mempunyai rencana, aktivitas dan Dia menjadi obyek penyembahan. Kalau Roh Kudus bukan Allah maka kita menyembah berhala, tapi Gereja mula-mula mensejajarkan Allah Bapa, Anak dan Roh. Dan bagaimana kita tahu bahwa Roh Kudus adalah Allah?
APAKAH ROH KUDUS ITU ALLAH?
Kita tahu bahwa Roh Kudus itu Allah sebab Alkitab menyatakannya. Roh Kudus memiliki sifat-sifat Ilahi, mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Ilahi dan setara dengan Allah Bapa dan Anak.3Caprili Guanga, Anda Bertanya? Alkitab Menjawab (Malang: Departemen Literatur SAAT, 1998), 49-50.
-
Roh Kudus memiliki sifat-sifat yang hanya dapat dimiliki oleh Allah
-
Roh Kudus Mahatahu (1Kor. 2:10-11)
-
Roh Kudus Mahahadir (Mzm. 139:7)
-
Roh Kudus Mahakuasa (Kej. 1:2; Rm. 15:19)
-
-
Roh Kudus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Ilahi
-
Roh Kudus berkarya dalam penciptaan (Kej. 1:26-27; Ayb. 33:4)
-
Roh Kudus berkarya dalam pengilhaman Kitab Suci (2Pet. 1:21)
-
Roh Kudus berkarya dalam kelahiran seseorang (Yoh. 3:5-6)
-
-
Roh Kudus setara dengan Allah Bapa dan Allah Anak
-
Dusta terhadap Roh Kudus adalah dusta terhadap Allah (Kis. 5:3-4)
-
Nama Roh Kudus disetarakan dengan nama Bapa dan Anak (2Kor. 13:13)
-
PENTINGNYA DOKTRIN ROH KUDUS
Mengapa perlu pembahasan mengenai doktrin Roh Kudus? Ada beberapa alasan utama yang dikemukan oleh Stephen Tong:4Stephen Tong, Roh Kudus, Doa dan Kebangunan (Jakarta: LRII, 1995), 7-21.
-
Doktrin yang kekal.
-
Doktrin tentang Oknum Tritunggal.
-
Doktrin tentang Hidup yang Kekal.
-
Doktrin Penuntun Pengenalan akan Allah.
-
Doktrin tentang Pewahyu.
-
Doktrin tentang Kehidupan Kristen.
-
Doktrin tentang Kuasa Pekabaran Injil.
HOLY RUACH
Dalam pneumatology, kita mengenal Holy Ruach sebagai pribadi ketiga. Kata ini berasal dari kata ‘Holy’ (qados; kudus) artinya dipisahkan, dibedakan dari yang lain untuk menjadi milik Allah – the otherness of the spirit’s being,” moral distance (Yes. 6:1). Sedangkan kata ‘Ruach’/Spirit artinya udara yang bergerak, bisa angin/nafas (Yunani: pneuma). Jadi Ruach bisa diartikan sebagai nafas hidup, kuasa, energi dan hidup, fined and purified matter) atau disebut juga the stuff the soul, “a kind of vital nervous fluid,” yang memberi energi dan hidup. Contoh: kalau rambut dipotong maka dikatakan rambut itu mati karena tak menempel pada sumbernya. Segala seuatu yang terpisah dari sumber hidup disebut mati.
Namun Ruach bukanlah divine immateriality. Dalam Alkitab, Roh Kudus dikaitkan dengan power (Mik. 3:8; Yes. 31:3). Roh Kudus adalah kuasa energi sehingga orang yang dipenuhi Roh Kudus bisa mempunyai energi ekstra (extra ordinary/supernatural); terkadang ectasy artinya kehilangan kesadaran, sehingga melakukan hal-hal di luar kesadaran kita (mengalami trance, setelah lepas dari trance jadi lega) (Mzm. 33:6; Hak. 3:10; 14:6; Yeh. 3:12). Tetapi kita harus tahu bahwa ectasy yang dari Allah bertujuan untuk kemulian Allah, sedangkan yang bukan dari Allah bertujuan untuk kemulian dirinya sendiri. Jadi Roh Kudus bukannya suatu kuasa gaib yang membuat orang berlaku seperti kerasukan.5DS. B. J. Boland, Intisari Iman Kristen (Jakarta: BPK, 1970), 56. Orang hidup pasti bernafas, sedangkan orang mati tidak bernafas. Kata Ruach ini interchangeable dengan kata nefesh.
PEKERJAAN ROH KUDUS
Roh Allah adalah Spirit Creator (Kej. 1:2), dikatakan bahwa Roh Allah (Ruach Elohim) melayang-layang di atas permukaan. Apakah Ruach Elohim itu Roh Allah, badai Allah atau badai dahsyat? Melayang-layang (merachefet; hover) dan dalam Yer 23:9 (rachafu; shake) artinya sesuatu yang bergerak-gerak. Jadi Kej. 1:2 tak bertentangan, Ruach Elohim adalah Roh Kudus. Logos tak pernah bekerja tanpa Ruach. Allah Bapa tak pernah bekerja tanpa Roh Kudus.
Roh Kudus memberi seseorang karunia-karunia untuk melayani (God’s power presence) (Yoh. 39:29; Mzm 104:29-30; 139:7). Roh Kudus adalah penyertaan Allah atas orang-orang yang diutusnya, seperti Yusuf (Kej. 41:38), Daniel (Dan. 4:8-9), Musa (Bil. 11:25), Bezalel & Oholiab-orang pertama yang dipenuhi Roh Kudus (Kej. 31:1-11; 35:30-35), dan Yesus (Yoh. 2:19-22).
Bagaimana kita bisa membedakan karya Roh Kudus kalau fenomenanya satu? Yang membedakan adalah selain Roh Kudus yang buat, fenomena tersebut dibuat untuk tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk memuliakan Allah, bagaimana kalau bukan? Dari buahnya kita tahu apa itu karya Roh Kudus atau bukan, contoh: sebelas orang sakit kusta dan kesembuhan tetap terjadi oleh Roh Kudus atas kesebelas orang itu, tetapi hanya satu yang bersyukur.
Roh Kudus yang memulihkan semua ciptaan dari kerusakan akibat dosa (Spiritus Recreator). Roh Kudus juga memperbaiki moral yang mengalami kerusakan. Dia disebut Roh Kudus karena Dia yang menguduskan (Mzm. 51:11; Yer 63:7-14). Dia bergaul karib dengan umat-Nya walaupun seringkali kita menganggap absent Roh Kudus, tetapi kita harus ingat bahwa Roh Kudus diam di dalam kita (Tubuh kita adalah bait Roh Kudus). Karya Roh Kudus bukan hanya bersifat politis, tapi moral, Dia makin membuat kita punya kepekaan sosial. Berjalan bersama Roh Kudus sudah ada sejak jaman PL (Abraham, Rm. 4; Ibr. 11:1; Yak. 2:14-26). Roh Kudus bekerja dalam segala jaman, jadi ada kontuinitas yang jelas antara PL dan PB.
Roh Kudus juga menginspirasikan Firman tertulis sebagai theopneustic (breathed by God – Yer. 1:19; Yes. 59:21: 2 Sam. 23:2; 2Ptr. 1:20-21; 2Tim. 3:16-17). Wahyu dalam Alkitab bersifat autopistic (self-evident) artinya Roh Kudus yang ada dalam diri kita menuntun roh kita untuk bersaksi. Jadi Roh Kudus bersaksi dengan roh kita menyebut ya Abba/Bapa. Jadi jelas sekali Roh Kudus yang menginspirasikan Firman, Dia juga yang menuntun hidup kita.
Roh Kudus bukanlah kuasa Allah, tapi Roh Kudus itu Allah sendiri. Kita mengenal Roh Kudus karena dan di dalam Kristus. Ia tidak meghendaki Diri-Nya dikenal di luar Kristus (Yoh. 16:13-15).
[ Raymond BW ]
Notes
1
Rick Cornish, 5 Menit Teologi, terj. Handy Hermanto (Bandung: Pionir Jaya, 2004), 256.
2
Cornish, 258.
3
Caprili Guanga, Anda Bertanya? Alkitab Menjawab (Malang: Departemen Literatur SAAT, 1998), 49-50.
4
Stephen Tong, Roh Kudus, Doa dan Kebangunan (Jakarta: LRII, 1995), 7-21.
5
DS. B. J. Boland, Intisari Iman Kristen (Jakarta: BPK, 1970), 56.